MADIUN – Untuk mencegah wabah Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun mencanangkan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (GPSN) melalui apel pagi di balai Desa Gunungsari, Kec/Kab. Madiun.
Disela itu, Pj. Bupati Madiun Tontro Pahlawanto menegaskan pencanangan GPSN ini merupakan edukasi serta penyadaran masyarakat Kab. Madiun. Tujuannya agar setiap warga turut menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing.
Selain itu, sekiranya masyarakat juga dapat mengetahui cara-cara mendeteksi dini penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang merupakan faktor utama penyebab DBD. Untuk itu dengan adanya GPSN ini, diharapkan mampu menyadarkan masyarakat.
Maka demi menyadarkan warga di Kab. Madiun, GPSN ini seyogyanya dilakukan setiap hari Jum’at secara serentak. Dihimbau kepada masyarakat Kab. Madiun agar disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan 3M plus.
“3M plus ini yaitu dengan cara menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang yang bisa menjadi tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas,” ujarnya, Jumat 23 Februari 2024.
.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Madiun Agung Tri Widodo mengungkapkan terkait peristiwa DBD di wilayah Kab. Madiun yakni hingga ini terdapat 24 kasus. Sedangkan kasus DBD tertinggi, berada di wilayah Kec. Pilangkenceng.
Untuk mengantisipasi penyebaran nyamuk aides aigepti di wilayah tersebut, maka dilakukan gerakan ini bersama masyarakat. Karena fogging, bukan satu-satunya untuk penanganan DBD.
“Tapi dengan melalui kegiatan seperi ini, kita fokus memutus mata rantai serta sarang jentik nyamuk jenis aides aigepti. Pencanangan GPSN sendiri, merupakan langkah pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M plus tersebut,” katanya.
Agung Tri Widodo menambahkan 3M plus ini adalah dengan cara:
1.Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain;
2.Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya ;
3.Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.
Sedangkan plus-nya yaitu kegiatan pencegahan DBD lainnya, seperti :
1.Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan ;
2.Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk;
3.Menggunakan kelambu saat tidur;
4.Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk ;
5.Menanam tanaman pengusir nyamuk ;
6.Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah supaya tidak gelap dan lembab ;
7.Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain- lain.data/photo:prokopim.*(editor:al/madiunonline.id)