MADIUN – Belum lama ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Kab. Madiun melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB, PPPA) Kab. Madiun melaksanakan kegiatan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tertanggal 23 Juli 2024 lalu.
Disela itu dalam rangka peringatan HAN Ke-40 Tahun 2024 yang mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” ini, Dinas PPKB, PPPA Kab. Madiun menyelenggarakan kegiatan pelatihan bimbingan teknis (Bimtek) tentang ‘Peningkatan Peran Forum Anak sebagai Pelopor dan Pelapor atau 2P’ di Pendopo Ronggo Djoemeno di Kota Caruban.
Pelatihan Bimtek tersebut, telah melibatkan sebanyak 65 orang atau peserta yakni terdiri dari anak-anak yang tergabung dalam Forum Anak (FA) kabupaten dan FA kecamatan yang ada di wilayah Kab. Madiun. Sehingga peran FA kedepan, nantinya sebagai pelopor, dan pelapor atau 2P.
Selain itu, Dinas PPKB, PPPA Kab. Madiun melaksanakan kegiatan life skiil (kecakapan hidup) dan outbound learning (pelatihan yang sebagian besar waktu aktifitas dilakukan di luar ruangan atau di alam bebas) bagi FA kabupaten dan FA kecamatan. Sehingga anak-anak itu, tidak hanya menerima secara materi saja. Kemudian anak-anak juga dilatih yakni bagaimana agar bisa mempraktekan.
Bahkan dengan adanya pelatihan Bimtek tersebut, diharapkan dapat memotivasi agar anak-anak ini bisa melatih kepemimpinan. Selain itu, juga melatih diri yakni bagaimana bisa memecahkan suatu permasalahan yang dihadapinya.
“Istilahnya menggali skil yang mereka miliki. Selain itu, juga ada penampilan seni tari dan pencak silat dari adik-adik FA itu sendiri,” ujar Kepala Dinas PPKB, PPPA Kab. Madiun, Suryanto saat dihubungi melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (P5A) Dinas PPKB, PPPA Kab. Madiun, Yeni Mayawati, Selasa 06 Agustus 2024 lalu.
Menurutnya terkait dengan rangkaian kegiatan peringatan HAN Ke-40 Tahun 2024 ini, yang sebelumnya juga telah dilaksanakan pembukaan oleh Kepala Dinas PPKB, PPPA Kab. Madiun’ Suryanto. Selain Bimtek, Dinas PPKB, PPPA Kab. Madiun juga menyelenggarakan lomba inovasi membuat video tentang edukasi yakni terkait dengan ‘Pemenuhan Hak-Hak Anak, dan Perlindungan Khusus Anak’. Lomba inovasi video tersebut, hanya diperuntukkan bagi jenjang SLTA dan sederajat yang ada di Kab. Madiun.
Sedangkan untuk persyaratan terkait lomba pembuatan video edukasi ini, kita sebelumnya telah menyampaikan baik melalui surat ditujukan kepada Cabang Pendidikan di Kab. Madiun, Kementerian Agama (Kemenag) Kab. Madiun, maupun di umumkan di IG (instagram) Dinas PPKB, PPPA Kab. Madiun yaitu : dinasppkbpppa_kab.madiun
“Alhamdulilah responnya bagus, sejumlah 35 siswa siswi SLTA dan sederajat antusiasme jadi peserta dalam lomba inovasi pembuatan video tentang edukasi. Jadi, disitu ada kaitan stop dengan kekerasan anak, pencegahan perkawinan anak, bullying (perundungan) dan sebagainya,” ungkapnya.
Tentunya dengan diadakan lomba inovasi melalui pembuatan video itu, lanjut dia, diharapkan kedepannya bisa memberikan ‘istilah sebagai media edukasi’ bagi anak-anak yang ada di Kab. Madiun. Sehingga sebagai media edukasi tersebut, anak-anak tidak hanya ‘mungkin kalau selama ini’ hanya melalui media cetak/online saja?
Maka dengan melalui lomba pembuatan video edukasi ini, nanti kedepannya juga bisa sebagai media video sosial ataupun digital. Sehingga hasil video digital dari para pemenang ini, nantinya diharapkan bisa mengena dan diterima dikalangan anak maupun remaja.
“Karena ini adalah hasil karya dari anak-anak, ya yang melakukan edukasi tentunya mereka juga. Sehingga harapannya, nanti anak-anak sebagai terdidik agar turut serta mensosialisasikan ‘stop kekerasan terhadap anak’ juga untuk anak-anak itu sendiri,” tandasnya.
Yeni Mayawati juga menyampaikan bersamaan atau seusai upacara peringatan Hari Jadi Ke-456th Kabupaten Madiun, penjabat (Pj) Bupati Madiun, H. Tontro Pahlawanto berkenan menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba inovasi pembuatan video tersebut.
Disisi lain yakni terkait kasus kekerasan terhadap anak, lanjut Yeni, memang ‘tak dimungkiri’ mengingat sampai saat ini masih saja terjadi pada anak-anak. Untuk itu, hasil lomba video ini diharapkan sebagai media edukasi agar tidak terjadi kekerasan terhadap anak, perkawinan anak, bullying yang marak di sekolah-sekolah.
Bahkan mungkin, adanya kekerasan-kekerasan lain yang terjadi pada anak-anak di Kab. Madiun. Meski persentase terkait kasus kekerasan terhadap anak untuk tahun 2024 ini, khususnya yang terlaporkan hingga ini memang nihil.
Namun untuk angka perkawinan anak (pernikahan dini) yang konseling sejak bulan Januari hingga Juli 2024 ini, terdapat 32 anak. Tahun 2023 terdapat 81 anak, dan tahun 2022 lalu terdapat 119 anak. “Jadi, tiap tahun ada penurunan angka pernikahan dini yang signifikan,” urainya.
Ia menjelaskan metode untuk menanggulangi kekerasan terhadap anak, bullying, pencegahan perkawinan anak, tentunya kita terus mensosialisasikan sistem ‘jempul bola’ yakni melalui sekolah-sekolah. Selain itu kita juga melalui medsos (media sosial), syukur alhamdulillah mereka di sekolah sangat antusiasme dengan adanya edukasi dan sosialisasi yang disampaikan.
Untuk itulah bersamaan dengan peringatan HAN 2024 ini, kita mengadakan berbagai kegiatan yakni salah satunya adalah lomba video inovasi terkait edukasi pencegahan kekerasan anak, bullying maupun perkawinan pada anak.
Bahkan nantinya diharapkan agar anak-anak itu tidak melakukan perkawinan anak, karena dampaknya sangat luar biasa. Dampaknya adalah bisa juga anak tersebut, putus sekolah, dan justru akan menambah kemiskinan. Karena, istilahnya ‘mereka belum papan’ secara ekonomi juga kurang. Sehingga secara gizi, tidak terpenuhi dengan baik.
Kemudian secara pengetahuan maupun pemahaman terkait pola asuh anak, mereka juga sangat minim. “Jadi petingnya untuk asupan gizi sebagai ibu ketika hamil, juga kurang. Maka sebab itulah, dampaknya nanti juga ke bayinya bisa stunting,” terangnya, lagi.
Sementara itu, Ariana Khusnul Qotimah yang merupakan perencana di Bidang P5A Dinas PPKB, PPPA Kab. Madiun menuturkan bahwa pihaknya juga tengah menyelenggarakan kegiatan pelatihan fasilitator daerah ‘Sekolah Ramah Anak (SRA)’ di Kab. Madiun.
Meskipun pada pelatihan sebelumnya, juga telah dilaksanakan melalui Bimtek yakni terkait ‘Konvensi Hak Anak (KHA), SRA dan Disiplin Positif (DISPO)’. Tentunya dari dua kegiatan ini, ternyata saling berhubungan dengan harapan ketika tenaga pendidik itu paham terkait KHA?
Kemudian dengan adanya SRA dan DISPO’, maka diharapkan hak-hak anak yang terutama yaitu karena sebagian besar anak itu ada di lingkungan sekolah, diharapkan itu bisa terpenuhi. Termasuk saat ini, juga ada pembentukan vasilitator daerah?
“Harapannya mereka yang mengikuti pelatihan ini, bisa mengibaskan ilmunya kepada tenaga pendidik yang lain. Sehingga apa yang menjadi tujuan SRA itu, bisa tercapai di semua satuan pendidikan yang ada di Kab. Madiun,” katanya.
Menurut dia, tujuan kegiatan ini dalam rangka untuk pemenuhan hak anak dilingkungan sekolah dan perlindungan anak. Sehingga anak-anak itu, sebagaimana tujuan Indonesia untuk mencapai 2045 yaitu Indonesia emas. Sebab, dimana generasi itu, harus kita siapkan mulai dari sekarang.
Terutamanya, bagi anak-anak yang ada di lingkungan pendidikan itu sendiri. Sehingga, mereka bisa mencapai apa yang sedang di cita-citakan. Kemudian, mereka juga bisa belajar dengan nyaman. “Mengingat sesuai tagline KHA SRA itu adalah ‘Anak Senang, Guru Tenang, dan Orang Tua Bahagia’. Sehingga apa yang diinginkan, dan yang di cita-citakan oleh anak-anak bisa tercapai,” ungkapnya, lagi.
Ia menambahkan untuk tahun 2024 ini, Dinas PPKB, PPPA Kab. Madiun baru pertama kali melaksanakan kegiatan tersebut. Namun para pendidik di Kab. Madiun sangat antusiasme, sehingga 32 orang menjadi peserta dalam pelatihan fasilitator daerah SRA di Kab. Madiun.
“Pesertanya terdiri pendidik dari jenjang TK, PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SLB juga ada. Meski kegiatan ini, baru pertama kali dilaksnakan. Namun untuk tahun 2025, nanti kita akan proses lagi di penganggaran berikutnya,” tandas Ariana, akrab disapa.*(al/madiunonline.id)
Keterangan Foto : Terlihat puluhan peserta saat mengikuti pelatihan Bimtek yang dilaksanakan Dinas PPKB, PPPA Kab. Madiun.