MADIUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdagkop UM) Kab. Madiun menggelar kegiatan pasar murah di area parkir Masjid Quba Kab. Madiun di Kota Caruban, Selasa 26 Maret 2024.
Kegiatan yang digelar selama 2 hari yakni mulai tanggal 26-27 Maret 2024 itu, turut menghadirkan 20 stand pangan atau kebutuhan bahan pokok dan lainnya. Disperdagkop UM Kab. Madiun menggandeng para distributor pangan maupun kebutuhan rumah tangga lainnya dengan harga di bawah HET atau harga eceran tertinggi.
Seperti halnya harga gula putih atau pasir per 1 kg dijual Rp16.000, minyak goreng salvaco Rp16.000 per 1 kg, telur ayam Rp26.000 per 1 kg, bawang putih Rp15.000 per 500 gr, beras SPHP Rp54.500 per 5 kg, dan beras preminum Sania Rp74.500 per 5 kg.
Selain kebutuhan pangan atau pokok, Disperdagkop UM Kab. Madiun juga menghadirkan stand Bank Jatim. Stand tersebut, melayani masyarakat dalam kebutuhan penukaran uang baru dari mulai pecahan Rp2.000, Rp.5.000 hingga Rp50.000. Namun kali ini, penukaran pecahan uang baru dibatasi yaitu maksimal sebanyak 25 orang.
Yuli (40), seorang ibu rumah tangga dari Kecamatan Mejayan mengaku dengan adanya pasar murah yang menjual produk pangan hingga kebutuhan rumah tangga lainnya, tentu menyambut baik. Apalagi saat ini di bulan suci Ramadhan 1445 H, kebutuhan pangan masyarakat juga tergolong cukup tinggi.
Sehingga dapat dipastikan harga setiap barang untuk kebutuhan dapur di tingkat pasaran, juga meroket naik. Namun dengan adanya pasar murah seperti ini, setidaknya dapat membantu meringankan beban masyarakat terutama kebutuhan pokok sehari-hari.
“Tapi dengan adanya stand pasar murah yang digelar Pemkab Madiun, tentu harga setiap produk atau barang juga di bawah HET. Artinya, sedikit meringankan beban masyarakat. Karena saat belanja di tingkat pasaran, yang mana harga setiap barang dijual di atas HET bahkan bisa meroket,” tuturnya.
Hal sama juga dikatakan Wahyu (35) seorang ibu rumah tangga asal Desa Kaliabu, Kec. Mejayan saat ditemuai di lokasi pasar murah mengaku seusai belanja minyak goreng dan beras SPHP kemasan 5 kg.
Dia berharap kedepan atau menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H nanti, Pemkab Madiun kembali membuka stand pasar murah dengan syarat setiap produk atau barang yang di jual di bawah HET. Sebab, biasanya menjelang lebaran, harga kebutuhan pokok semua pada naik.
“Karena butuh, ya kadang banyak ibu-ibu rumah tangga hanya bisa mengeluh saja. Tapi dengan adanya stand pasar murah seperti ini ‘apalagi menjual di bawah HET’, dapat sedikit meringankan beban keuangan kita,” terangnya.*(adv/al-madiunonline.id)